Monday, October 19, 2020

tugas 3 algoprob 1b

 1. Keliling, Luas Permukaan, dan Isi Bola


2. Mencari Hasil Operasi Bilangan

3. Menghitung Tagihan Pelanggan Dengan Menggunakan Konstanta






Tuesday, October 13, 2020

tugas 3 Ilmu Sosial Dasar

Sambal Tokok Tapaktuan

Baik, kali ini saya akan membahas makanan khas Aceh, tepatnya daerah Tapaktuan, yakni sambal tokok. mungkin masih jarang orang mendengar makanan ini, karena saya sendiri tau makanan ini karena nenek saya asli Tapak Tuan, dan saya pernah bertanya kepada teman-teman saya semasa sekolah, dan semua dari mereka tidak tau apa itu sambal tokok, bahkan ayah saya sendiri bercerita bahwa di daerah Banda Aceh pun sambal tokok jarang ditemui.

Sambal Tokok ini intinya ikan yang disuwir-suwir atau diulek sampai halus atau udang rebon, kemudian dimasak menggunakan asam sunti. Nah, yang khas di sini adalah asam suntinya. Nenek saya setiap ingin membuat sambal tokok, selalu menunggu kiriman dari saudaranya di Aceh sana, karena asam sunti sendiri adalah bumbu masak khas Aceh. Sebenarnya nenek saya bisa membuat asam sunti sendiri, karena bahannya terbuat dari belimbing wuluh, tapi ya seperti makanan khas daerah pada umumnya, entah bagaimana rasanya kurang nikmat dibanding dengan bumbu yg berasal dari tempatnya langsung.

Untuk waktu kapan biasanya sambal tokok dibikin, tidak ada waktu2 khusus. Kalau lagi ingin masak itu, ya masak, selama ada asam suntinya. Juga dari apa yang saya alami, selain bisa buat makanan sehari-hari, nenek saya sering memasaknya jika keluarga besar saya sedang kumpul.

Nah, saya pernah browsing-browsing di internet, menurut internet itu sambal tokok seperti apa, kebanyakan yang saya liat hanya disuwir-suwir, sehingga kelihatan seperti ikan biasa. Padahal, jika diulek sampai halus, ketika jadi teksturnya akan mirip dengan daging pada saus spaghetti, kecil-kecilnya sama menurut saya, jadi terasa halus, dan bisa diaduk-aduk dengan nasi, bedanya kalau ini rasanya asam, asin, dan pedas, tak lupa juga rasa khas ikan atau udang rebonnya.

Oiya, untuk porsinya sendiri, biasanya kalau nenek saya yang buat, pengambilan sebanyak 1 sendok makan sudah cukup berasa untuk 1 piring nasi. Itu lah kenapa kadang sambal tokok menurut saya bisa jadi makanan yang hemat, karena bisa cukup 1 sendok makan untuk 1 kali waktu makan.


berikut seperti apa kelihatannya sambal tokok itu



btw ini saya yang masak, dengan arahan dari nenek juga, tapi masih belum sebagus buatan nenek saya hehe



Wednesday, October 7, 2020

Tugas 2 Ilmu Sosial Dasar, Permasalahan Sosial

 PERMASALAHAN SOSIAL AKIBAT PANDEMI

1. Menurunnya taraf ekonomi masyarakat
    Semenjak diadakannya PSBB pertama, kondisi ekonomi masyarakat jelas menurun jauh, banyak umkm yang tutup, pegawai-pegawai yang diphk, dan lain sebagainya. hal ini termasuk dilema di masa pandemi, ekonomi atau kesehatan?

2. Banyaknya info yang simpang siur
    Di masa yang banyak orang panik seperti ini, tidak sedikit juga banyak yang memanfaatkannya untuk menebar info yang simpang siur, yang umumnya menganggap covid-19 ini adalah penyakit yang dibuat-buat dan termasuk kejahatan pemerintah. hal ini pun membuat masyarakat terpecah secara garis besar menjadi 2 kubu, yaitu kubu yang mempercayai bahwa covid adalah benar-benar pandemi, dan yang tidak percaya.

3. Masyarakat yang bebal, seakan-akan menjadi sebuah sabotase
    Seperti yang disebut di atas, kubu yang tidak mempercayai covid umumnya akan bertindak semena-mena, seperti tidak melaksanakan protokol kesehatan, mengajak orang lain untuk mengikuti jejaknya, bahkan sampai menghina-hina para dokter. perilaku mereka seakan-akan menyabotase usaha orang-orang termasuk pemerintah yang ingin pandemi ini cepat selesai.

4. Kegiatan belajar yang tidak kondusif
    Karena adanya pandemi, kegiatan belajar tatap muka pun ditiadakan, berubah menjadi belajar online atau PJJ atau BDR. Hal ini jelas menjadi masalah bagi beberapa orang, seperti halnya orang tua. Tidak semua orang tua dapat mengajar anaknya dengan baik, dan tidak semua orang tua juga dapat menguasai teknologi dengan baik, yang di mana hal ini menjadi masalah bagi mereka untuk mengajar anak mereka. Kemudian, tidak semua daerah terjangkau dengan baik oleh jaringan internet. Usaha pemerintah dengan membagi-bagikan kuota gratispun ternyata tidak dapat dinikmati semua pelajar&pengajar, terutama untuk mereka yang tinggal di daerah yang tidak terjangkau oleh internet. Dan yang terakhir menurut kalangan pelajar tersendiri khususnya, pembelajaran jarak jauh sangat tidak efektif karena kebanyakan guru hanya memberi tugas, dan kualitas tugasnya pun hanya asal salin dari google(itu yang saya dengar dari teman-teman saya yang masih mengenyam pendidikan di tingkat SMA, dan apa yang saya ketahui dari adik saya yang masih sd). hal seperti ini jelas membuat pelajar tidak menambah ilmu, melainkan hanya menambah capek karena hanya melakukan tugas-tugas yang disuruh seperti babu, tetapi tidak mendapatkan manfaatnya.

Tuesday, October 6, 2020

tugas ilmu sosial dasar, mendeskripsikan diri sendiri

Nama : Abdul Karim Maulana Afnan
Npm : 50420007


    Halo, perkenalkan nama saya Abdul Karim Maulana Afnan, biasa dipanggil Abdul atau Afnan. Saya lahir pada 10 Februari 2002, aslinya di rumah sakit depok, tapi di akte jadinya di jakarta, hehe. Sebelumnya saya bersekolah di SMAN 98 Jakarta, kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sekarang saya berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma, jurusan Teknik Informatika. Alasan kenapa saya bisa bersekolah di Gunadarma adalah karena dekat dengan rumah.

    Untuk tipe pergaulan, saya kurang yakin dengan diri saya sendiri itu tipenya seperti apa, karena saya ketika kecil senang bermain dengan kawan, tapi semakin besar saya, saya semakin senang untuk berada di rumah, dan bermain dengan gadget, dan kurang suka nongkrong2 bareng teman. Tapi hal tersebut bukan berarti saya introvert, apalagi nolep (haha), karena saya merasa saya hanya belum menemukan lingkungan/circle yg cocok untuk saya, jadi saya hanya cukup sekadar kenal, bergaul biasa, tapi tidak akrab. hal ini semakin saya yakini karena ketika ada orang2 yg menurut saya cocok dengan saya mengajak main/kumpul, saya ikut, dan misal saya bertemu dengan lingkungan baru, saya pasti ikut berbaur, tentu saja untuk tau mana yang cocok dan mana yang tidak.

    Kemudian, saya ini orangnya overthinking, ntah sejak kapan saya menjadi overthinking, tapi sejak SD itu saya kalau tidak ada kegiatan(misal ketika jam ganti pelajaran), saya terkadang malah bengong, sambil mikir2in sesuatu secara terus2an. Apa aja saya pikirin, seperti kebayang kalau sekarang(saat sd) ayah saya sedang jalan ke tempat kerjanya, kira2 bagaimana keliatannya kalau dari sisi sekolah saya, atau dari seberangnya, dan lain semacamnya. Bahkan tak jarang pun sampai sekarang saya ketika sedang berkendara juga mikir2 akan suatu hal. Tapi ya seperti itu tadi, kadang hal yang penting kadang tidak. Kebiasaan ini pun membuat saya merasa tidak nyaman/aneh ketika tidak sedang melakukan sesuatu/sedang luang, dan pikiran saya tidak melakukan pemikiran2 yang luar biasa over tersebut.

    Sekarang alasan saya masuk ke Teknik Informatika adalah, sebenarnya keputusan ini dibuat secara mepet dengan waktu setelah pengumuman utbk dipublikasikan. Ketika utbk, bahkan sejak sekolah, saya ingin kuliah di fakultas teknik sipil, karena saya merasa saya memiliki jiwa seorang insinyur sipil, mengapa tidak? ayah&ibu saya seorang lulusan teknik sipil, kakek saya juga, dan di keluarga besar saya cukup banyak yang merupakan lulusan teknik sipil. akan tetapi, semakin dipikirkan lagi(terima kasih kepada ovethinking saya), walau saya merasa mungkin bisa di teknik sipil, tetapi teknik sipil bukanlah hal yang saya paling senangi. Sejak kecil, sejak saya masih di kelas playgroup(PAUD) saya sudah mengenal video game, saya sering diajak bermain video game oleh Ayah saya di komputernya. Kesenangan terhadap video game masih ada di diri saya sampai sekarang, dan puncaknya adalah ketika saya mulai masuk SMA. Saya dibelikan hp baru oleh Ayah saya, dan sejak saat itu saya bisa semakin update dengan game-game mobile terbaru. Akan tetapi, hanya berselah 1-1,5 tahun, hp saya sudah masuk ke dalam kategori hp kentang, di sana saya mulai sadar, betapa cepatnya teknologi berkembang.

    Tapi tak hanya itu, karena walau hp saya sudah masuk kategori kentang, saya masih dapat bermain game-game yang saya sukai, terutama game gacha. Akhirnya terpenuhilah masa-masa SMA saya dengan kebanyakan bermain game daripada fokus belajar, ketika coba fokus belajar pun sulit, malah kebanyakan mikirin game-game yang saya mainkan. Ketika saya gagal UTBK, saya jadi sadar akan hal itu, betapa hebatnya sebuah game dapat memincut pikiran, bahkan jiwa seseorang untuk menyukainya. Terkadang di komunitas game yang saya mainkan, tak jarang orang bisa mengeluarkan banyak uang  untuk gamenya, dan saya kira akan banyak orang yang jawab "sayang banget uangnya....mending buat ini itu anu...", ternyata malah kebanyakan orang merespon dengan "thanks for supporting the game". Ya, semakin bertambahnya tahun, pemikiran orang juga semakin berubah, dulu mungkin banyak yang dipikirkan dan dibandingkan untuk membuat keputusan mengeluarkan uang untuk sebuah game, tapi sekarang orang tidak mikir banyak-banyak lagi, cukup dengan alasan menghibur diri, mereka pun siap mengeluarkan uang.

    Jadi ya, saya sadar, dengan semakin berkembangnya teknologi, semakin bertambahnya juga tingkat tekanan pada orang-orang, dan game adalah salah satu alat untuk menghibur mereka. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk masuk jurusan teknik informatika dengan harapan setelah lulus, saya dapat berpartisipasi dalam pembuatan sebuah game, atau dapat bekerja di perusahaan game, dan dapat membuat game yang disenangi orang banyak, bahkan dapat benar-benar menghibur mereka. Dan juga, menurut saya, industri game akan masuk ke dalam industri penting di masa depan, dan saya berharap saya dapat berperan dalam perkembangan industri game nantinya.

Rangkuman komputasi modern mengenai komputasi quantum

Quantum Computation / Komputasi Kuantum Memanfaatkan fenomena mekanika kuantum untuk memproses informasi Informasi diwakili oleh qubit y...